Solid state drive (SSD) dan hard disk drive (HDD) adalah perangkat yang difungsikan untuk penyimpanan data. Dalam proses penyimpanannya SSD menyimpan data dalam memori flash sementara HDD menyimpan data dalam disk magnetik. SSD adalah teknologi baru yang menggunakan sifat fisik dan kimia dari silikon untuk menawarkan lebih banyak volume penyimpanan, kecepatan, dan efisiensi. Meski begitu, HDD merupakan opsi yang hemat biaya jika memerlukan akses data yang jarang dalam blok yang berukuran 1 MB atau lebih sekaligus.
Perbedaan Utama Pada HDD & SSD
Meskipun solid state drive (SSD) dan hard disk drive (HDD) memungkinkan pengguna untuk menyimpan file, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda. Terdapat banyak perbedaan antara SSD dari HDD karena kemajuan teknologi. Beberapa perbedaan antara keduanya antara lain sebagai berikut :
1. Proses baca
Proses baca adalah cara HDD dan SSD mengambil data di perangkatnya. Ketika User meminta HDD untuk mengambil data, sinyal akan dikirim ke pengontrol I/O. Pengontrol ini kemudian memberikan sinyal ke lengan aktuator, yang memberitahukan letak data yang diperlukan. Dengan membaca muatan bit di alamat ini, head baca/tulis mengumpulkan data. Latensi HDD mengukur waktu yang dibutuhkan lengan aktuator untuk bergerak ke jalur dan sektor yang benar.
SSD tidak memiliki komponen bergerak. Ketika User mencoba untuk mengambil data, pengontrol SSD menemukan alamat blok data tersebut dan mulai membaca muatannya. Jika blok berada dalam keadaan siaga, proses yang disebut dengan pengumpulan sampah akan dimulai. Proses ini akan menghapus blok yang tidak aktif dan mengosongkannya untuk penyimpanan data baru.
2. Proses tulis
Proses tulis adalah cara HDD dan SSD merekam informasi baru. Setiap trek dan sektor dalam HDD adalah lokasi baru untuk menyimpan data. Ketika User mencoba untuk menyimpan data baru, head baca/tulis bergerak ke lokasi terdekat yang tersedia. Setelah sampai, head ini mengubah muatan bit yang diperlukan, yang menyimpan informasi dalam bentuk biner ke trek dan sektor tersebut. Algoritma HDD internal memproses data sebelum menulisnya, yang memastikannya terformat dengan benar.
Ketika mengubah atau menulis ulang bagian data apa pun pada SSD, pembaruan diperlukan pada seluruh blok flash. Pertama, SSD menyalin data lama ke blok yang tersedia. Selanjutnya, SSD menghapus blok asli dan menulis ulang data dengan perubahan pada blok baru. SSD memiliki ruang internal ekstra untuk memindahkan dan untuk sementara waktu, menduplikasi data. Sebagai pengguna, tidak dapat mengakses penyimpanan tambahan ini.
3. Performa
SSD berjalan lebih cepat dan menggunakan lebih sedikit daya dibandingkan HDD. Anda dapat melihatnya ketika memindahkan file besar. SSD dapat menyalin file di atas 500 MBps. SDD terbaru bahkan dapat mencapai kecepatan 3.500 MBps. Di sisi lain, HDD hanya mentransfer pada kecepatan 30–150 MBps.
SSD juga lebih cepat untuk menjalankan aplikasi. SSD melakukan proses baca/tulis pada kecepatan 50–250 MBps sedangkan HDD melakukan hal tersebut pada kecepatan 0,1–1,7 MBps. Kecepatan HDD dibatasi oleh kecepatan putaran piringan. Kecepatan putaran piringan terbatas hingga 4200-7200 putaran per menit (RPM), yang membuat HDD lebih lambat daripada SSD elektronik.
4. Kapasitas penyimpanan
Baik HDD maupun SSD menyediakan kapasitas penyimpanan yang cukup. Namun, umumnya, HDD memiliki kapasitas yang lebih besar karena lebih hemat biaya.
5. Ketahanan
HDD memiliki komponen mekanis bergerak yang membuatnya rentan terhadap kerusakan. Jika HDD terjatuh hal ini dapat merusak lengan aktuator dari lengan internal sehingga kemudian akan merusak perangkat. Komponen HDD yang bergerak mengonsumsi lebih banyak daya dan menghasilkan panas sehingga dapat mengurangi masa pakai perangkat.
SSD lebih tahan lama karena tidak memiliki komponen mekanis. SSD juga mengonsumsi lebih sedikit daya sehingga membuatnya berjalan lebih dingin. Namun hanya dapat menulis ulang data pada blok dengan jumlah yang terbatas.
Untuk memastikan agar beberapa blok tidak mati sebelum yang lainnya, SSD menggunakan proses yang disebut penyamarataan keausan. Penyamarataan keausan memastikan semua blok digunakan secara merata dalam proses baca/tulis. SSD juga menggunakan teknik yang disebut trim, yang membantu meniadakan kebutuhan untuk menulis ulang data duplikat ketika SSD menghapus blok orisinal.
6. Keandalan
Pengguna SSD dan HDD dapat memulihkan data yang hilang atau rusak baik pada SSD maupun HDD. Namun, SSD menimpa file data lama sehingga membuat pemulihan menjadi lebih rumit. Anda harus menemui spesialis dengan peralatan yang tepat untuk memulihkan data dari SSD yang rusak. Sebagai bagian dari teknologi, HDD lebih dulu hadir. Hal tersebut, dipadukan dengan proses baca/tulisnya, membuat data di HDD lebih mudah dipulihkan. Dengan demikian, keduanya rentan terhadap kerusakan data. Oleh karena itu, pencadangan serta pemulihan data sebaiknya dikelola