Layar AMOLED banyak dipergunakan di berbagai macam barang-barang elektronik seperti Smartphone tablet dan juga pada televisi. Layar AMOLED sendiri disukai karena menampilkan warna dengan tampilan yang enak dipandang mata yang sesuai selera orang masa kini
Active-Matrix Organic Light Emitting-Diode atau AMOLED adalah organic light emitting diode (OLED) yang tiap pikselnya dikendalikan secara aktif oleh sebuah transistor. Layar dengan jenis AMOLED ini dikembangkan oleh Samsung sejak 2006 maka dari itu banyak smartphone Samsung yang menggunakan layar jenis AMOLED. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari layar AMOLED :
KELEBIHAN AMOLED
1. Tampilan Warna Layar yang Cerah.
Pada layar AMOLED memiliki warna yang lebih pekat dan cerah dibandingkan dengan layar LCD. Pada layar AMOLED ketika menampilkan warna putih akan nampak sangat terang dan ketika menampilkan warna hitam maka layar akan menampilkan warna hitam yang sangat gelap Cakupan warna layar AMOLED yang luas umumnya mencapai 100% sRGB pada standar DCI-P3.
2. Sudut Pandang Layar yang Luas
Layar AMOLED diklaim memiliki sudut pandang hingga 180 derajat, baik secara vertikal maupun horizontal. Angka sudut pandang ini unggul dua derajat dari layar IPS LCD yang paling canggih (178 derajat).
3. Layar AMOLED Lebih Hemat Mengkonsumsi Daya
Sejumlah pihak mengeklaim, tingkat konsumsi daya layar keluarga OLED (termasuk AMOLED) 10 kali lebih rendah ketimbang layar IPS. Meski begitu, konsumsi daya layar OLED bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap awet tidaknya baterai suatu perangkat. AMOLED dan layar OLED lainnya memiliki cara sederhana untuk hasilkan warna hitam: mematikan pikselnya. Mematikan atau menonaktifkan piksel berarti tidak ada aliran listrik yang disuplai oleh transistor. Otomatis konsumsi dayanya jadi lebih rendah.
4. Mendukung Pemasangan Fingerprint
Salah satu alasan mengapa layar IPS-LCD belum bisa dipasangai sensor pemindai sidik jari adalah keterbatasan ruang. Ruang belakang piksel kristal sudah diisi lampu latar dan transistor, sedangkan ruang depannya diisi filter warna. Hal ini berbeda dari layar AMOLED yang cuma ada transistor di belakang material organic. Oleh sebab itu, produsen bereksperimen dengan menyematkan komponen lain seperti sensor pemindai sidik jari.
5. Konstruksi yang Lebih Fleksibel
Layar AMOLED standar memiliki konstruksi yang sederhana. Ia hanya terdiri dari pelat kaca, transistor, dan komponen material organik berupa OLED. Ia tidak memerlukan lampu latar dan filter warna seperti layar berbasis LCD. Oleh sebab itu, ukuran layar AMOLED menjadi sangat tipis. Tak cuma tipis, AMOLED juga memilki sifat fleksibel. Ia bisa dibekuk secara temporer maupun permanen. Sifatnya yang fleksibel menjadi alasan kemunculan HP dengan layar lipat (foldable) seperti Samsung Galaxy Z Fold 4 5G atau Samsung Galaxy Z Fold 3 5G.
KEKURANGAN AMOLED
1. Burn-in dan Ketahanan Warna
Salah satu masalah utama yang sering dikaitkan dengan layar AMOLED adalah fenomena burn-in. Ini terjadi ketika gambar statis yang ditampilkan dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan permanen pada piksel layar, sehingga gambar tersebut ‘terbakar’ ke dalam tampilan. Selain itu, layar AMOLED cenderung mengalami degradasi warna lebih cepat daripada layar jenis lain, yang berarti bahwa warna dapat menjadi kurang akurat seiring waktu.
2. Biaya Produksi
Biaya produksi layar AMOLED relatif lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi layar lain seperti LCD. Ini seringkali berdampak pada harga jual perangkat, membuat perangkat dengan layar AMOLED menjadi lebih mahal bagi konsumen.
3. Saturasi Warna yang Berlebihan
Meskipun layar AMOLED dikenal dengan kemampuannya untuk menampilkan warna yang sangat cerah dan hidup, ini bisa menjadi pedang bermata dua. Beberapa pengguna merasa bahwa saturasi warna yang tinggi ini membuat gambar tampak tidak alami dan terlalu berlebihan, yang bisa mengganggu pengalaman visual.
Layar AMOLED telah menjadi pilihan yang populer di kalangan produsen perangkat elektronik karena kelebihan yang ditawarkannya, terutama dalam hal kualitas gambar dan efisiensi energi. Namun, kekurangannya juga perlu dipertimbangkan, terutama dalam hal biaya dan usia pakai. Seiring dengan kemajuan teknologi, diharapkan bahwa kekurangan ini dapat diminimalisir, sehingga layar AMOLED dapat terus berkembang sebagai standar baru dalam teknologi display.
